
Hasil uji adaptasi galur-galur harapan di 16 sentra produksi kedelai di Indonesia menunjukkan bahwa galur harapan Shr/W-60 mampu berproduksi hingga 2,47 t/ha, lebih tinggi daripada hasil biji varietas Burangrang (2,20 t/ha), umur masak 73 hari dan ukuran biji mencapai 11,90 g/100 biji. Berdasarkan keunggulan tersebut, Kementerian Pertanian pada 9 Desember 2011 melepas galur harapan Shr/W-60 menjadi varietas Gema.
Varietas Gema sesuai untuk bahan baku tahu, dari 8 kg biji kedelai Gema dihasilkan rendemen tahu 267% lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai impor yang hanya mencapai 235%. Kandungan protein Gema 39%, lebih tinggi dibandingkan kedelai impor yang hanya 37%. Varietas berumur super genjah, prospektif dikembangkan pada daerah-daerah bercurah hujan terbatas atau dibudidayakan pada MK2, pada saat air irigasi mulai berkurang.