
Pertanaman kedelai di Kabupaten Aceh Timur mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Luas tanam kedelai pada tahun 2009 dan 2010 mencapai 1.494 ha, meningkat 58% dibandingkan tahun 2008. Potensi lahan kering dengan pola tanam kedelai-padi gogo tahun 2010 mencapai 3.660 ha, meningkat 95% dibandingkan tahun 2008, sehingga masih ada peluang perluasan areal sekitar 1.500 ha. Penanaman kedelai juga akan dikembangkan pada lahan sawah tadah hujan dengan mengubah pola tanam dari padi-bero menjadi padi-kedelai. Lahan sawah tadah hujan pada tahun 2010 mencapai 17.690 ha, meningkat 95% dibandingkan tahun 2008.
Program perluasan kedelai di Aceh Timur ditargetkan akan mencapai sekitar 20.000 ha, yang terdiri atas 1.500 ha lahan kering dan 17.690 ha lahan sawah tadah hujan. Pasar domestik kedelai di Aceh sangat besar. Permintaan kedelai di Aceh, terutama dari pengrajin tahu dan tempe rata-rata meningkat 10%/tahun dan lebih dari 60% permintaan tersebut dipenuhi dari impor. Harga kedelai tahun 2011, menurut pak Jamal (petani kedelai Peunaron), mencapai Rp 8.200/kg sehingga petani sangat antusias menanam kedelai. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah optimis target perluasan areal tersebut akan terpenuhi. Permasalahan mendasar yang dihadapi adalah masalah penyediaan benih.
Sesuai pola curah hujan di Aceh Timur, kedelai pada lahan kering ditanam pada awal musim hujan (bulan November) dalam pola tanam kedelai-padi gogo, dan pada lahan sawah tadah hujan kedelai ditanam pada bulan Maret/April dalam pola tanam padi-kedelai. Melihat pola tanam pada kedua agroekologi tersebut, maka penyediaan benih kedelai untuk lahan sawah tadah hujan dapat dipenuhi dari kedelai yang ditanam pada lahan kering.
Dalam rangka penyediaan benih kedelai, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbangtan) telah melakukan sigi pada tanggal 5-7 November 2012, dan mengusulkan untuk memulai gerakan penanaman kedelai sebagai sumber benih pada lahan kering di Desa Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur. Meskipun topografi lahan bergelombang dengan kemiringan 8-15%, produktivitas kedelai di lahan ini dengan varietas Anjasmoro, menurut petani, mencapai 1,5-2,0 t/ha jika dikelola dengan baik. Badan Litbangtan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah akan melakukan penanaman perdana kedelai pada musim tanam tahun 2012 oleh Menteri Pertanian beserta Gubernur Aceh pada pertengahan bulan November 2012. Selain itu, pada areal yang sama akan dilaksanakan demplot budidaya kedelai seluas 5 ha. Hasil panen kedelai tersebut akan digunakan sebagai sumber benih untuk lahan sawah tadah hujan pada musim tanam Maret/April.